Banjir tidak hanya membuat kendaraan basah kuyup, tetapi juga dapat menimbulkan berbagai kerusakan serius. Terutama pada mesin dan sistem kelistrikan mobil. Mesin merupakan "jantung" mobil yang berperan vital dalam menjalankan kendaraan. Ketika mobil terendam banjir, air berpotensi masuk ke ruang mesin melalui filter udara atau intake. Kondisi ini dapat menyebabkan masalah serius seperti yang dikenal dengan istilah water hammer.
Water hammer terjadi ketika air yang tidak bisa dikompresi masuk ke ruang bakar, menyebabkan tekanan tak terkendali yang bisa mematahkan piston, connecting rod, bahkan merusak silinder. Akibatnya, mesin berpotensi mati total dan memerlukan perbaikan besar atau overhaul yang biayanya tidak sedikit.
Selain itu, tekanan air juga dapat merusak bearing dan komponen internal mesin lainnya akibat hilangnya pelumasan dan munculnya karat. Oli mesin yang tercampur air juga akan kehilangan efektivitasnya, sehingga perlu dilakukan pengurasan dan penggantian oli segera setelah terendam.
Jika mesin mobil dinyalakan saat masih terendam air, risiko kerusakan semakin besar karena air yang masuk menyebabkan mesin mampet dan komponen logam bisa bengkok atau patah.
Air yang masuk juga bisa menyebabkan korsleting pada kabel, soket, dan konektor yang ada di dalam kendaraan. Komponen elektronik seperti ECU (Electronic Control Unit), sensor-sensor, lampu, sistem audio, wiper, hingga AC bisa mengalami kerusakan serius.
Kerusakan kelistrikan yang tidak segera diperbaiki juga berisiko memicu kebakaran pada kendaraan akibat korsleting listrik. Selain itu, kerusakan ini sulit dideteksi secara visual dan bisa menimbulkan masalah intermiten yang mengganggu performa mobil.
Air banjir yang mengandung kotoran dan zat kimia juga dapat mempercepat korosi pada komponen kelistrikan sehingga merusak konektivitas dan kestabilan sistem elektronik mobil. Hal ini menjadikan perawatan dan pengecekan kelistrikan menjadi hal wajib setelah mobil terkena banjir agar tidak terjadi kerusakan lanjutan yang lebih fatal.
Selain mesin dan kelistrikan, banjir juga mempengaruhi komponen lain seperti transmisi, sistem suspensi, dan interior mobil. Air yang tercampur oli transmisi dapat mengurangi kemampuan melumasi dan mendinginkan komponen dalam transmisi sehingga menimbulkan slip dan kerusakan.
Komponen suspensi yang terendam air banjir biasanya mengalami karat yang mengurangi fleksibilitas dan kekuatan, menyebabkan suspensi menjadi keras dan mengurangi kenyamanan serta kestabilan mobil saat dikendarai.
Bagian interior mobil menjadi sangat rentan terhadap bau tak sedap akibat jamur dan bakteri yang tumbuh di karpet, jok, dan door trim yang menyerap air. Kerusakan interior ini sering kali sulit diperbaiki secara sempurna dan berpotensi menimbulkan masalah kesehatan.
Setelah mobil kamu terendam banjir, langkah penanganan yang tepat sangat penting untuk meminimalkan kerusakan dan memastikan keamanan kendaraan. Berikut adalah tindakan-tindakan yang harus Sobi Caroline lakukan segera setelah banjir surut:
Hal terpenting adalah tidak mencoba menyalakan mesin mobil yang baru saja terendam banjir. Menyalakan mesin saat masih ada air di dalam ruang mesin bisa menyebabkan kerusakan parah seperti water hammer pada mesin dan korsleting pada sistem kelistrikan.
Cabut kabel negatif pada aki untuk memutus aliran listrik dan mencegah korsleting yang bisa terjadi akibat air yang masuk ke komponen kelistrikan mobil.
Jika memungkinkan, dorong mobil ke lokasi yang lebih tinggi dan aman agar air tidak terus merendam kendaraan. Jangan menghidupkan mesin untuk memindahkan mobil saat masih terendam.
Air dapat masuk ke tangki bensin dan mencampur bahan bakar, sehingga harus segera dikuras untuk mencegah kerusakan karat dan sistem pengapian yang terpengaruh.
Jemur mobil di bawah sinar matahari atau gunakan alat pengering untuk menghilangkan sisa air di dalam kabin, jok, dan bagian lain yang basah. Bersihkan bagian kolong dan eksterior mobil agar tidak ada kotoran dan lumpur yang menempel dan menyebabkan korosi.
Oli mesin dan oli transmisi perlu diganti karena kemungkinan telah tercampur air. Segera bawa mobil ke bengkel resmi atau mekanik profesional untuk pemeriksaan menyeluruh, terutama pada mesin, kelistrikan, dan komponen elektronik seperti ECU.
Hindari menggunakan rem tangan yang berisiko membuat kampas rem lengket karena air, gantikan dengan mengganjal mobil menggunakan batu agar kendaraan tetap stabil saat diparkir.
Periksa kelistrikan seperti lampu, wiper, audio, dan sensor-sensor karena air banjir dapat menyebabkan korsleting atau kerusakan komponen elektronik yang sulit terlihat secara kasat mata.
Setelah semua langkah di atas dilakukan dan mobil dinyatakan aman, lakukan uji coba jalan secara perlahan. Jika dirasa ada yang tidak beres, segera konsultasikan ke bengkel resmi untuk perbaikan lebih lanjut.
Jika kamu sedang mencari mobil bekas yang berkualitas dan sudah terjamin kondisi mesinnya, termasuk kelistrikan, kunjungi Caroline.id. Semua mobil bekas di Caroline.id telah melalui proses pengecekan menyeluruh di 150 titik oleh tenaga profesional berpengalaman.
Selain itu, Caroline.id memberikan kemudahan bagi pembeli dengan adanya layanan buyback dan garansi 7 plus.
Hubungi kami untuk dapatkan mobil bekas pilihan dengan harga terbaik!
Ikuti Kami
Terpopuler
Efek Mobil Terkena Banjir bagi Mesin dan Kelistrikannya
Tips & Trik | 22 Agu 2025Ciri Ciri Mobil Bekas Banjir yang Harus Diwaspadai
Tips & Trik | 22 Agu 2025Cara Cek Kepemilikan Kendaraan Lewat Plat Nomor Secara Online
Tips & Trik | 22 Agu 2025Alasan Kenapa Beli Mobil Bekas Harus Ada Faktur
Tips & Trik | 22 Agu 2025Ini Tanda Tanda Mobil Capek yang Harus Segera Diatasi
Tips & Trik | 22 Agu 2025Jual Beli Bergaransi!
Proses serba cepat dan transparan. Inspeksi cepat 30 menit dan gratis kemudian team kami akan memberikan penawaran harga sesuai hasil inspeksi. Jika sepakat jual, pembayaran akan langsung ditransfer ke rekening Anda kurang dari 1 jam.