logo caroline red
menu

Tukar Tambah Mobil Baru atau Bekas, Untung Mana?

author-image
Caroline.id | 10 Jan 2020
Share
share-mobil
Detail Article

Memasuki tahun baru banyak orang terpikir untuk punya mobil baru. Entah karena mendapat rezeki lebih seperti naik gaji, perasaan bosan dengan mobil lama, tergiur mobil baru 2020 idaman, ataupun sekadar ingin tampil beda. Ada sejumlah cara yang bisa dilakukan untuk mewujudkannya, mulai dari tukar tambah mobil baik untuk beli mobil baru atau mobil bekas.

Tukar tambah mobil yang juga dikenal dengan istilah trade-in adalah sebuah cara ganti kendaraan dengan menjual sekaligus membeli mobil di satu tempat atau platform yang sama. Anda bisa memilih antara tukar tambah mobil lama dengan mobil baru atau tukar tambah mobil lama dengan mobil bekas.

Masing-masing tentu punya kelebihan dan kekurangannya sendiri. Namun, secara keseluruhan metode tukar tambah memberikan dua macam keuntungan: membuat Anda dapat ganti kendaraan tanpa harus punya banyak dana segar dan membuat nasib mobil lama lebih jelas.

Oleh sebab itu, ganti kendaraan dengan tukar tambah cocok untuk Anda yang belum memiliki uang cash atau saldo rekening dalam jumlah besar, tidak ingin menambah jumlah kendaraan yang dimiliki, dan sekaligus tidak ingin repot memasarkan mobil lama.

Tukar tambah mobil baru

Dealer mobil 

Tukar tambah ke mobil baru banyak dilirik. Mobil yang benar-benar masih gres keluar dari pabrik memang cenderung lebih baik. Kondisinya sudah tentu terjamin dan riwayat mobil tak perlu dikhawatirkan karena Anda adalah sang tangan pertama. Umumnya, hanya dengan cara ini pula Anda punya kesempatan untuk memiliki mobil-mobil terkini yang terhitung sangat baru diluncurkan atau dipasarkan.

Meski demikian, membeli mobil baru tetap saja bukanlah solusi ganti kendaraan untuk semua orang. Ada beberapa kekurangan membeli mobil baru yang tak boleh luput dari pertimbangan. Pertama, membeli mobil baru butuh biaya yang banyak sebab harga yang ditawarkan sudah pasti tinggi. Kedua, ganti kendaraan dengan membeli mobil baru, mau tak mau dan suka atau tidak suka, akan 'menjebak' Anda dalam dua pilihan.

Anda harus mencurahkan waktu dan tenaga untuk menjual mobil lama atau merelakan penghasilan terpotong lebih besar sebab alokasi anggaran segala keperluan mobil bakal bertambah. Belum lagi, jika membeli mobil baru dan tidak mau menjual mobil lama, Anda harus mengatur tempat atau ruang untuk menyimpan kendaraan.

Tentu tak ada yang salah jika Anda berencana ganti kendaraan dengan cara membeli mobil baru. Namun, pastikan kondisi finansial Anda sudah cukup aman untuk menutup segala biaya yang dibutuhkan. Hal ini pun mencakup biaya-biaya lain yang ditimbulkan akibat pembelian mobil baru tersebut, seperti biaya bensin, perawatan rutin, dan pajak kendaraan yang bertambah. Penting pula untuk menyiapkan garasi yang kapasitasnya muat untuk menampung kendaraan Anda.

Memilih mobil bekas

Bagi mereka dengan dana terbatas, melirik mobil bekas sebagai opsi bisa menjadi cara tepat. Tak dapat dipungiri, pasar mobil bekas masih belum surut peminat karena memungkinkan para pemburu mobil membawa pulang kendaraan dengan harga yang lebih ramah kantong alias terjangkau.

Sayangnya, cara ini juga tak lepas dari beberapa konsekuensi. Selain butuh usaha ekstra untuk menemukan mobil bekas yang masih berkualitas, Anda juga harus lebih waspada saat ingin menjadi 'tangan kedua' atau setelahnya. Kurang teliti sedikit, Anda bisa jadi malah tertipu dan berakhir rugi. Sementara itu, konsekuensi lainnya tak jauh berbeda dengan konsekuensi membeli mobil baru untuk ganti kendaraan.

Setelah mobil bekas terbeli, Anda tetap harus memilih antara berupaya menjual mobil lama atau bersiap menghadapi lonjakan pengeluaran untuk keperluan mobil yang bertambah.

AUTHOR
author-image