Halo Sobi Caroline! Kamu punya lebih dari satu mobil yang terdaftar atas nama pribadi? Hati-hati, bisa jadi kamu terkena pajak progresif! Jenis pajak ini sering membuat kaget karena jumlah tagihannya bisa jauh lebih besar dibanding mobil pertama. Menariknya, pajak progresif ini dihitung bukan hanya berdasarkan jumlah kendaraan di rumah, tapi juga dari data kepemilikan yang tercatat di Samsat.
Sayangnya, masih banyak pemilik kendaraan yang belum benar-benar paham cara perhitungan pajak mobil progresif ini, Nah, supaya kamu tidak keliru dan bisa mengatur strategi keuangan dengan lebih bijak, yuk ikut, kupas tuntas cara kerja pajak mobil progresif ini!
Pajak progresif adalah skema pungutan yang tarifnya meningkat seiring bertambahnya jumlah kendaraan yang terdaftar atas nama dan alamat yang sama. Pemerintah menerapkan pajak ini dengan tujuan untuk mengurangi kemacetan dan mengoptimalkan pendapatan daerah. Kenaikan tarif untuk kendaraan kedua dan seterusnya diharapkan membuat masyarakat lebih bijak dalam menambah kepemilikan kendaraan.
Pajak progresif kendaraan bermotor diatur dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (PDRD). UU ini memberikan wewenang kepada pemerintah daerah, baik provinsi maupun kabupaten/kota, untuk memungut pajak atas kepemilikan dan atau penguasaan kendaraan bermotor.
Implementasi dan detail tarif pajak progresif diatur melalui Peraturan Daerah (Perda) oleh masing-masing provinsi. Jadi, meskipun UU PDRD adalah dasar hukumnya, setiap provinsi memiliki otonomi untuk menetapkan besaran tarif progresif di wilayahnya. Perda tersebut biasanya meliputi:
Baca juga: Cara Menghitung Denda Pajak Mobil serta Rumusnya
Perhitungan pajak mobil progresif itu berdasarkan jumlah kendaraan yang dimiliki atas nama dan alamat yang sama. Semakin banyak kendaraan yang terdaftar atas nama kamu, semakin tinggi persentase pajak yang dikenakan untuk kendaraan ke-2 dan seterusnya.
Dasar perhitungannya merujuk pada ketentuan dalam Perda masing-masing provinsi, namun umumnya mengikuti patokan berikut (mengacu pada wilayah DKI Jakarta sebagai contoh):
Kepemilikan ke- | Persentase Pajak (PKB) |
---|---|
Mobil pertama | 2% dari NJKB |
Mobil kedua | 2,5% dari NJKB |
Mobil ketiga | 3% dari NJKB |
Mobil keempat | 3,5% dari NJKB |
Dan seterusnya | Naik 0,5% tiap unit |
NJKB adalah Nilai Jual Kendaraan Bermotor, yaitu harga dasar kendaraan yang ditetapkan oleh pemerintah, bukan harga pasaran atau harga beli kamu. Nilai ini tercantum dalam data Samsat dan bisa berbeda tiap tipe dan tahun kendaraan. Jadi, meskipun kamu membeli mobil bekas dengan harga miring, NJKB tetap mengacu pada nilai resmi yang sudah ditentukan.
Rumus Umum:
PKB = (Persentase Tarif) x NJKB
Contoh:
Misalnya kamu memiliki 2 mobil dengan NJKB mobil kedua sebesar Rp150.000.000. Maka:
Hasil perhitungan tersebut belum termasuk biaya lain seperti SWDKLLJ (Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan), ya!
Catatan Penting!
Baca juga: Surat Perjanjian Jual Beli Mobil Bekas: Fungsi, Isi, dan Contohnya
Membayar pajak kendaraan bermotor adalah kewajiban setiap pemilik kendaraan. Namun, bukan berarti kamu harus membayar lebih hanya karena kurang cermat dalam pengelolaan data dan kepemilikan. Ada beberapa langkah strategis yang bisa dilakukan untuk menghindari beban pajak progresif yang lebih besar. Bagaimana itu?
Salah satu kesalahan yang sering terjadi adalah tidak segera memperbarui data kepemilikan setelah menjual kendaraan. Jika kendaraan yang sudah dijual belum diblokir dari sistem, maka data kepemilikan kamu tetap akan mencatat kendaraan tersebut. Akibatnya, saat membeli kendaraan baru, sistem akan menganggapnya sebagai kendaraan kedua atau ketiga, sehingga dikenakan pajak progresif yang lebih tinggi.
Jika dalam satu rumah tangga ada lebih dari satu kendaraan, kamu bisa mempertimbangkan untuk mendaftarkan kendaraan atas nama anggota keluarga lain yang masih dalam satu Kartu Keluarga (KK). Misalnya, mobil pertama atas namamu, mobil kedua atas nama pasangan, dan mobil ketiga atas nama anak yang sudah memiliki KTP dan SIM.
Sebelum menambah kendaraan baru, pertimbangkan terlebih dahulu apakah kendaraan lama masih diperlukan. Jika tidak, sebaiknya dijual terlebih dahulu agar jumlah kendaraan yang tercatat atas nama kamu tidak bertambah. Dengan menjual kendaraan lama, kendaraan baru yang kamu beli akan tetap dianggap sebagai kepemilikan pertama.
Intinya, pajak mobil progresif itu bukan sekadar memiliki kendaraan lebih dari satu, tapi juga soal data kepemilikan yang tercatat di sistem. Jadi, meskipun kamu merasa hanya memiliki satu mobil, tapi masih ada kendaraan lama yang belum diblokir atau belum balik nama, sistem tetap bisa mengenakan pajak progresif ke mobil baru kamu. Sayang, bukan, jika harus keluar biaya lebih hanya karena lalai soal administrasi?
Dengan tahu cara kerja dan perhitungan pajak mobil progresif, kamu jadi bisa lebih waspada dan menyusun strategi yang cerdas dalam mengelola kepemilikan kendaraan.
Nah, jika Sobi Caroline berencana ganti mobil atau beli mobil tambahan, pastikan kamu tidak asal pilih! Percayakan saja ke Caroline.id, platform jual beli mobil bekas terpercaya yang sudah terbukti aman dan transparan. Semua mobil di Caroline.id sudah melalui inspeksi menyeluruh di 150 titik penting, bebas dari riwayat banjir dan tabrakan besar, dan bahkan dilengkapi garansi 7G+ untuk kenyamanan ekstra.
Jadi, apa pun rencanamu, beli, jual, atau tukar tambah mobil, ingat selalu, Caroline.id, solusinya!
Referensi:
Jangan Keliru! Begini Perhitungan Pajak Mobil Progresif
3 Jul 2025Mobil Bekas Paling Aman di Cibubur Ada di Showroom Ini!
9 Jun 2025Banyak Mobil Terjangkau di Tempat Beli Mobil Bekas Paling Aman di Bogor Ini!
9 Jun 2025Kumpulan Mobil Terbaik di Showroom Mobil Bekas Paling Aman di Karawang!
9 Jun 2025Banyak Mobil Terjangkau di Showroom Mobil Bekas Paling Aman di Bandung Ini!
9 Jun 2025Temukan Mobil Impian di Showroom Mobil Bekas Paling Aman di Tangerang Selatan!
9 Jun 2025Ikuti Kami
Terpopuler
Ingin Mobil Luas dan Nyaman? Ini Rekomendasi 7 Seater Terbaik 2025
Bedah Mobil | 3 Jul 2025Jangan Keliru! Begini Perhitungan Pajak Mobil Progresif
Berita Terkini | 3 Jul 2025Kenali Perbedaan VVTi dan VTEC, Supaya Tidak Salah Pilih Mobil!
Tips & Trik | 3 Jul 2025Bingung Perbedaan Mobil Toyota Rush Type G dan S? Ini Penjelasannya!
Bedah Mobil | 3 Jul 2025Boros atau Irit? Kupas Tuntas Konsumsi BBM Innova Reborn di Jalanan!
Bedah Mobil | 3 Jul 2025Jual Beli Bergaransi!
Proses serba cepat dan transparan. Inspeksi cepat 30 menit dan gratis kemudian team kami akan memberikan penawaran harga sesuai hasil inspeksi. Jika sepakat jual, pembayaran akan langsung ditransfer ke rekening Anda kurang dari 1 jam.