logo caroline red
menu

V-Kool VK30 Tawarkan Kenyamanan Lebih di Dalam Kabin

author-image
Caroline.id | 13 Des 2019
Share
share-mobil
Detail Article

PT V-Kool Indo Lestari, baru saja meluncurkan kaca film depan VK30. Kaca film ini memiliki tingkat kegelapan hingga 50% dan diklaim mampu menolak panas hingga 98 persen. Kehadiran V-Kool VK30 melengkapi varian V-Kool yang telah sukses lebih dulu di Indonesia, seperti VK70 (kegelapan 20 persen) dan VK40 (kegelapan 40 persen). Kaca film terbaru ini diklaim dirancang khusus untuk pasar Indonesia.

Lianto Winata, Head of Product Development V-Kool Indonesia menjelaskan, "Kehadiran VK30 yang memiliki tolak panas IRR 98 persen dan kegelapan 50 persen, kami yakin produk ini akan menjadi solusi dari keinginan konsumen, dalam mendapatkan kaca film dengan tolak panas terbaik, namun tetap memberikan privasi di dalam kabin".

V-Kool VK30 dibuat dari sepuluh lapisan logam seperti emas dan perak. Dengan bahan itu, dikatakan mampu menolak paparan panas infra merah dan radiasi ultra violet.

V-Kool VK30 (Deni)

Kaca film ini memiliki tingkat visible light transmission (VLT) 36.0 persen atau setara dengan kegelapan 50 persen. Pihak pabrikan mengklaim VK30 mampu menghasilkan penolakan panas secara maksimal seperti pendahulunya VK40, melalui hadirnya infra-red rejection (IRR) 98 persen dan ultra-violet rejection 99 persen.

Dengan begitu, konsumen ataupun penumpang yang berada di dalam kabin, diharapkan dapat merasakan kenyamanan lebih ketika berkendara.

Tidak hanya untuk kendaraan saja, V-Kool VK30 pun dapat digunakan ke bangunan. Hal tersebut beralasan, mengingat kaca film ini mampu menolak panas dengan baik sehingga meminimalisir penggunaan AC dan akhirnya berimbas pada efisiensi.

Sebagai informasi, teknologi V-Kool diproduksi di dua tempat yakni Dresden, Jerman dan Silicon Valley, Amerika Serikat. V-Kool diproduksi menggunakan DC Magnetron Machine. Mesin ini adalah satu-satunya di dunia yang mampu melapisi bahan polyester dengan lapisan atom metal sebanyak tujuh hingga sepuluh lapis tanpa memberikan 'tampilan' efek metal.

AUTHOR
author-image