logo caroline red
menu

Perbedaan Angin dan Nitrogen untuk Ban Mobil Mana Lebih Baik

author-image
Caroline.id | 29 Okt 2025
Share
share-mobil
Detail Article

Perbedaan angin dan nitrogen adalah terletak pada kestabilannya. Nitrogen murni jauh lebih stabil terhadap perubahan suhu dan tidak mengandung uap air. Di sisi lain, angin biasa mengandung sejumlah uap air yang mudah memuai saat panas. 

Untuk memutuskan mana yang lebih baik, mari kita lihat komposisi lengkap keduanya. Angin biasa yang kita hirup (dan yang dipompa oleh kompresor standar) bukanlah zat tunggal. Komposisinya kira-kira:

  • 78% Nitrogen
  • 21% Oksigen
  • 1% Gas Lainnya (Argon, Karbon Dioksida, dll)
  • Uap Air (Jumlahnya bervariasi)

Dua masalah utama pada angin biasa adalah oksigen dan uap air. Oksigen bersifat reaktif dan bisa menyebabkan oksidasi (karat) pada bagian dalam velg serta degradasi karet ban. Uap air adalah biang utama dari fluktuasi tekanan dimana ia akan memuai drastis saat ban panas karena gesekan di jalan.

Sementara itu, ketika Sobi Caroline mengisi ban dengan nitrogen biasanya menghasilkan nitrogen dengan tingkat kemurnian 95% hingga 99%.

Kelebihan Menggunakan Nitrogen pada Ban Mobil

Menggunakan nitrogen murni menawarkan beberapa keuntungan diantaranya:

1. Tekanan Ban Lebih Stabil dan Tahan Lama

Perbedaan angin dan nitrogen yang paling signifikan adalah ukuran molekul. Molekul nitrogen sedikit lebih besar daripada molekul oksigen. Akibatnya, nitrogen merembes keluar melalui pori-pori mikroskopis karet ban jauh lebih lambat daripada oksigen.

Artinya, ban yang diisi nitrogen akan lebih lama mempertahankan tekanan idealnya. Kamu tidak perlu terlalu sering menambah tekanan ban dibandingkan jika menggunakan angin biasa.

2. Performa Lebih Konsisten (Tidak Mudah Memuai)

Seperti dibahas tadi, angin biasa mengandung uap air. Saat Sobi Caroline berkendara jauh di jalan tol, ban akan menjadi sangat panas. Panas ini akan mengubah uap air di dalam ban menjadi gas, yang menyebabkan tekanan ban meningkat drastis.

Nitrogen adalah gas kering. Tanpa uap air, peningkatan tekanan akibat suhu panas jauh lebih minim dan terprediksi. Ini sangat penting karena tekanan ban yang stabil berarti:

  • Handling Stabil: Performa cengkeraman ban ke aspal tetap konsisten.
  • Mengurangi Risiko Pecah Ban: Tekanan yang naik terlalu tinggi saat cuaca panas atau kecepatan tinggi adalah salah satu penyebab utama pecah ban.

3. Mencegah Karat (Oksidasi) pada Velg

Velg mobil, terutama yang berbahan dasar baja (velg kaleng), sangat rentan terhadap karat. Kombinasi uap air dan oksigen dari angin biasa adalah resep sempurna untuk korosi dari sisi dalam velg. Karena nitrogen kering dan tidak reaktif, penggunaan N2 akan menjaga bagian dalam velg kamu bebas dari karat, sehingga memperpanjang usia pakainya.

4. Berpotensi Memperpanjang Usia Ban

Oksigen tidak hanya menyebabkan karat pada logam, tetapi juga dapat mengoksidasi dan memperlemah struktur karet ban dari bagian dalam (inner liner). Dengan menghilangkan oksigen, nitrogen membantu menjaga integritas karet ban lebih lama.

Kekurangan dan Pertimbangan Menggunakan Nitrogen

Meskipun secara teknis unggul, ada beberapa pertimbangan praktis yang membuat nitrogen tidak selalu menjadi pilihan utama bagi semua orang.

1. Biaya Lebih Mahal

Angin biasa seringkali gratis di SPBU atau sangat murah di bengkel tambal ban. Untuk mengisi nitrogen, Sobi Caroline harus membayar. Biayanya bervariasi, bisa mulai dari Rp 5.000 hingga Rp 10.000 per ban untuk pengisian ulang, atau Rp 100.000 hingga Rp 150.000 untuk pengisian penuh pertama kali (termasuk proses kuras/purge angin lama).

2. Tidak Tersedia di Semua Tempat

Ini adalah kekurangan terbesar. Kompresor angin biasa ada di hampir setiap sudut jalan. Namun, stasiun pengisian nitrogen (biasanya ditandai dengan tabung atau generator N2 berwarna hijau) hanya tersedia di SPBU tertentu atau bengkel ban modern.

Jika tekanan ban kamu berkurang di daerah terpencil, akan sulit menemukan pengisian nitrogen. Ini membawa kita ke pertanyaan berikutnya.

Bolehkah Ban Nitrogen Dicampur Angin Biasa?

Seringkali Sobi Caroline yang sudah memakai nitrogen ragu saat bannya kempes di jalan. Apakah boleh dicampur angin biasa?

Jawabannya: Boleh dan Aman.

Tidak akan terjadi reaksi kimia berbahaya atau ledakan jika kamu mencampur nitrogen dengan angin biasa. Ingat, angin biasa sendiri sudah mengandung 78% nitrogen.

Namun, ada konsekuensinya. Saat kamu menambahkan angin biasa ke ban yang berisi nitrogen, kamu memasukkan kembali oksigen dan uap air. Ini akan melunturkan semua keunggulan nitrogen yang sudah kamu bayar. Kemurnian nitrogennya akan turun, dan ban akan kembali mudah memuai serta merembes.

Solusi terbaik jika darurat: Isi saja dengan angin biasa untuk mencapai tekanan aman. Nanti, jika kamu ingin kembali ke performa N2, kunjungi bengkel dan minta ban kamu di-purge (dikosongkan total lalu diisi ulang dengan nitrogen murni).

Beli Mobil Bekas Aman dan Terpercaya Hanya di Caroline.id!

Baik menggunakan angin biasa maupun nitrogen, hal terpenting adalah memastikan seluruh komponen kaki-kaki, termasuk ban dan velg, dalam kondisi prima. Saat membeli mobil bekas, ini adalah salah satu area yang paling krusial untuk diperiksa.

Di Caroline.id, kami menghilangkan semua kekhawatiran itu. Setiap mobil yang kami jual telah lolos inspeksi 150+ titik penting. 

Tidak berhenti di situ, kami juga memberikan perlindungan ekstra melalui Garansi 7G selama 1 tahun penuh! Garansi ini mencakup 7 bagian vital kendaraan: Mesin, Transmisi, AC, Rem, Sistem Kelistrikan, Sistem Penggerak, dan Sistem Kemudi.

Mencari mobil bekas berkualitas yang sudah pasti aman dan nyaman? Hubungi Caroline.id sekarang juga untuk menemukan mobil idaman kamu!

Lihat juga: 


 

AUTHOR
author-image

Jangan Lewatkan